Menua Secara Elegan Lewat Kebijaksanaan dan Pola Pikir Pertumbuhan
Beberapa waktu lalu saya melihat tayangan video di salah satu media sosial, yang dibahas adalah “menggunakan proses aging”.
Saya penasaran tentang topiknya dan ingin mengetahui arti dari istilah menggunakan proses penuaan tersebut?
ternyata yang dimaksud dengan penggunaan proses penuaan ini tentang menerima alur kehidupan secara natural tanpa perlu melakukan penyesuaian seperti cukup dengan menambahkan filter pada kamera ataupun melewati masa tua tanpa adanya tindakan bedah plastik, injeksi filler, suntikan botox, dll.
Sebaliknya dari sekadar melakukan koreksi, kita akan membahas cara untuk menjalani proses penuaan dengan elegan. Saya tetap menaruh minat pada topik mindfulness dan mindset pertumbuhan hingga saat ini. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, kita akan melihat bagaimana menerima penuaan berdasarkan konsep mindfulness serta pemikiran orientasi pertumbuhan.
“Proses penuaan adalah suatu perjalanan di mana kamu menjadi orang yang seharusnya selalu ada dalam dirimu.” — David Bowie
Masyarakat zaman now kerap kali kecanduan pada penampilan muda. Promosi produk perawatan kulit, tindakan bedah kosmetik, sampai efek filter foto menggiring persepsi bahwa bertambahnya usia sebaiknya dicegah. Tetapi, adakah alasan untuk melawan proses menua ini?
Penuaan tak sekadar soal bertambahnya umur, tapi lebih kepada bagaimana individu mengartikan waktu serta pengalamannya. Sebaiknya kita tidak menentangnya, namun ada metode untuk menyambut dan merasakan perjalanannya dengan elegan —melalui pola pikir positif, pemahaman diri, serta kreativitas yang berkelanjutan.
Standard Keindahan versus Kenyataan Penuaan
Pada zaman digital sekarang, gambaran ideal tentang wajah yang sempurna dan bersih dari kerutan menguasai platform-media sosial. Persyaratan estetika yang terbatas ini sering kali menyebabkan banyak individu merasa kurang memadai ketika menemukan indikator penuaan pada diri mereka sendiri.
Meskipun demikian, kenyataannya berkata sebaliknya. Kerutan, garis-garis tipis, dan rambut putih bukanlah indikasi penurunan, melainkan jejak hidup yang telah dilewati.
“Tolong jangan sapu bersih kerutan saya. Saya butuh waktu lama untuk mendapatkannya.” – Anna Magnani
Sayangnya, tekanan sosial yang kuat menyebabkan banyak individu merasa diharuskan untuk menghilangkan tanda-tanda usia melalui beragam metode estetika. Tak ada kesalahannya dalam menjaga penampilan, namun menua bukan hal yang patut diperbaiki — karena kecantikan sebenarnya berasal dari ekspresi serta ciri khas yang timbul akibat pengalaman hidup.
Kesadaran Penuh: Hidup Sehat dalam Meregangkan Usia
Menua dapat menjadi proses yang menyenangkan apabila dilakukan dengan pemahaman mendalam atau mindfulness. Alih-alih mengeluh tentang masa lalu, sebaiknya kita mencicipi tiap detik dengan perasaan bersyukur.
“Karena kamu masih hidup, segalanya menjadi mungkin.” – Thich Nhat Hanh
Artinya, sepanjang masih diberikan kesempatan untuk hidup, selalu ada sesuatu yang dapat dijalani dengan penuh kegembiraan dan kreativitas.
Mindfulness dalam penuaan berarti:
Menyambut perubahan fisik tanpa rasa menyesal.
Merasakan tiap momen secara lebih khusus.
Menghormati diri sendiri tidak tergantung pada penampilan lahiriah, melainkan pada arti yang sudah kita bentuk dalam kehidupan.
Sebaiknya daripada memikirkan hal-hal yang sudah lenyap, kita harus mencari tahu: apa saja yang dapat dijalankan dan dirasakan dengan nikmat sekarang?
Pola Pikir Tumbuh: Terus Bertumbuh tanpa Batasan Umur
Carol Dweck, seorang ahli psikologi dari universitas Stanford, mengenalkan ide tentang mindset pertumbuhan yang berarti kepercayaan pada kemampuan individu untuk terus belajar serta tumbuh sepanjang hayat mereka.
Penuaan tidak berarti mengakhiri proses pembelajaran. Malah, ini merupakan peluang untuk:
Menjelajahi kreasi terbaru, misalnya dengan melukis, menulis, atau berkebun.
Menuntut ilmu tentang kemampuan baru, misalnya memainkan instrumen Musik atau bahasa lain.
Berbagi cerita kehidupan, menjadi panduan untuk pemuda masa depan.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertumbuh. Umur tidak menghalangi, melainkan pintu baru bagi penjelajahan diri.
Menyambut Tua dengan Sikap Bersyukur dan Seimbang
Kesuksesan dalam menghadapi proses penuaan terletak pada sikap bersyukur. Mengenali bahwa tiap tahun tambahan usia merupakan berkah, bukan tantangan.
Sebaliknya dari menganggap penuaan sebagai suatu hilang, dapat dirubah menjadi metode untuk:
Mencintai lebih banyak diri sendiri. Tak perlu lagi menunjukkan sesuatu pada orang lain di luar sana.
Hidup dengan gaya yang tenang. Tidak perlu tergesa-gesa, melainkan merasakan tiap tahapan.
Mencari kegembiraan dalam perkara-perkara biasa. Percakapan yang hangat, hawa pagi yang sejuk, ataupun membolajakan buku kesukaan mungkin memiliki nilai lebih dibandingkan dengan prestasi luar biasa.
“Penuaan bukanlah kehilangan masa muda melainkan tahap baru dari kesempatan dan kekuatan.” – Betty Friedan
Tumbuh Dewasa Secara Elegan adalah Suatu Pilihan
Penuaan tidaklah menjadi lawan. Ini merupakan bagian alami dari kehidupan yang memberikan sejumlah pembelajaran berharga. Melalui kesadaran diri, sikap berkembang, serta pengakuan akan identitas sendiri, siapa pun dapat menghadapi proses penuaan dengan elegan—tidak lagi khawatir hilangnya tujuan dalam hidup.
Berterima kasih dan senang terus melalui proses penuaannya bagi para Kompasianer yang telah berada di tahap ini.
Sebenarnya, kecantikan sesungguhnya bukanlah terletak pada penampilan luar, melainkan pada sinar yang muncul dari kedalaman jiwa.
Karla Wulaniyati bagi ruang GenZ