Bicaranya tentang kereta api, tiap kali mudik selalu jadi topik hangat di kalangan para pemudik. Banyak dari mereka lebih memilih untuk menggunakan kereta api. Di zaman modern seperti saat ini, perjalanan dengan kereta sudah semakin mudah, aman, dan nyaman.
Perjalanan mudik menggunakan kereta api cukup aman. Pemudik dapat sampai dengan selamat ke tempat tujuan mereka. Peluang mengalami kecelakaan saat bepergian dengan kereta sangat rendah bagi para pemudik, kecuali jika ada insiden tak terduga seperti bencana alam atau kesalahan humas.
Yang terpenting bagi para pemudik adalah menggunakan kereta api biasanya selalu tepat waktu. Jarang mengalami kemacetan lalu lintas. Selain itu, mereka juga tak akan merasa sesak atau padat karena penumpang yang berlebihan. Hal ini membuat perjalanan mudik jadi lebih cepat sampai ke tempat tujuan.
Kenyamanan pun akan dinikmati oleh mereka yang mudik menggunakan kereta api. Begitu memasuki area stasiun, para pemudik bakal dimanjakan dengan lingkungan yang menyenangkan berkat tersedianya fasilitas seperti ruang menunggu, toilet, sampai restoran dan toko oleh-oleh. Kini, stasiun kereta telah menjadi lebih bersih dan teratur, bahkan desainnya diperbarui secara moderen khusus bagi stasiun-stasiun utama di wilayah perkotaan besar.
Ketika berada di dalam gerbong kereta api, kenyamanannya terjamin oleh kursi yang empuk. Ruang gerbong juga tetap dingin berkat adanya AC. Fasilitas tambahan mencakup toilet yang bersih serta harum, soket listrik untuk mencharger perangkat Anda, dan TV yang memutar film beserta iklan. Ada pula beberapa gerbong kereta api yang memberikan layanan WiFi bagi penumpangnya.
Saat mendekati masa arus mudik dan arus balik, sejumlah stasiun utama menawarkan paket buka puasa gratis untuk para pemudik. Di samping itu, stasiun-stasiun tersebut juga mengakomodir kebutuhan keluarga dengan melengkapi area mereka dengan pojok baca khusus anak-anak yang dilengkapi beragam macam literatur sesuai usia mereka.
Dibantu oleh KAI Access dari KAI
Pemudik bahkan sebelum bulan Ramadhon tiba, banyak yang telah mengambil langkah awal dengan membeli tiket kereta api jauh-jauh hari. Pemudik dapat melakukan pembelian tiket kereta api langsung dari smartphone mereka melalui aplikasi bernama Access oleh KAI. Ini adalah platform resmi milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), dirancang khusus untuk memberikan akses lebih mudah kepada penumpang kereta API lewat fitur pemesanan tiket daring. Pertama kali mencoba aplikasi ini membuatku merasakan manfaatnya; aku tidak harus antri panjang di stasiun.
Di dalam aplikasi Access by KAI, detail itinerary tersaji lengkap termasuk tanggal keberangkatan, titik start perjalanan, destinasi akhir, total order tiket serta posisi tempat dudukmu. Pelanggan KAI memiliki opsi bebas memilih letak bangku sesuai preferensi—apakah ingin duduk tepat disamping jendela, tengah-tengah antara dua baris kursi, atau berada di bagian ekor gerbong.
Aplikasi ini mulai digulirkan pada tahun 2014 silam dan siapa pun dapat mendownloadnya via Google Play Store maupun AppStore. Fungsinya bukan semata-mata membantu proses booking tiket, tetapi juga menyediakan wadah bagi konsumen untuk memperoleh info-update tentang jalur operasional kereta-api dan fasilitas tambahan lainnya.
Inovasi unik yakni adanya sistem pemesanan makanan dan minuman sebagai bagian integral dari aplikasi ini. Contohnya, sementara menuju tujuan, kamu bisa memesan camilan tanpa harus menantikan sang pramusaji melewati ruangan setiap jam. Dengan demikian, aktivitasmu selama perjalanan menjadi efektif dan nyaman.
Tidak cuma itu, jika butuh penginapan ataupun transportasi darat pas sampai lokasi, aplikasi ini masih menyimpan solusi praktis: integrasi dengan layanan taxi dan reservasi hotel. Misal, kalau mau berkunjung ke Surabaya, kita tinggal pakai satu aplikasi untuk urusan naik kereta, ambil mobil sewaan, dan nginep dimana. Jadi hemat tenaga!
Proses transaksinya sangat simpel. Biasanya, metode bayarnya adalah transfer bank elektronik. Namun karena hadirnya teknologi QRIS, skema digital payment ini menjadi favorit para user. Cuma dibutuhkan gadget aktif plus quota data stabil agar semua fungsi app ini bisa optimal dipergunakan.
(Hambar Tanpa Kereta Api)
Pokoknya, kereta api menjadi alat transportasi yang ikonik saat mudik. Jutaan orang menggoreskan banyak kenangan saat mudik dengan kereta api ini. Tapi pernah nggak sih membayangkan mudik tanpa kereta api dalam hidupmu? Kalau saya sih pernah, dan kesimpulannya buat saya, hidup akan terasa hambar jika mudik tanpa kereta api.Nggak percaya? Ayo kita bikin list kehambaran hidup, mudik tanpa kereta api.#1. Tanpa kereta api, Kamu Nggak Akan Tahu Sejarah Kereta Api di Indonesia
Tiap kali naik kereta api, tentunya kamu bakalan menjumpai stasiun-stasiun di tempat tinggalmu atau kampung halamanmu. Untuk para penggemar bangunan tua, biasanya mereka akan sangat mengagumi desain unik pada gedung-gedung stasiun kereta api tersebut. Warisan masa keemasan kereta api Indonesia dapat dilihat sejak era kolonialisme Belanda. Stasiun kereta api sendiri adalah bukti nyata dari kemegahan zaman itu. Sekarang ini, setiap stasiun kereta di perkotaan sedang dilakukan renovasi oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Beberapa stasiun mempertahankan cagar struktur aslinya yang bernilai historis. Namun tak jarang juga ada modifikasi antara unsur tradisional dan kontemporer. Ironinya lagi, ada pula stasiun bersejarah yang diruntuhkan demi pembangunan baru; misalkan saja Stasiun Cicalengka di wilayah Nagreg-Bandung.
Menurut data resmi PT.KAI, sistem rel kereta api serta stasisennya mulai dikembangkan oleh Belanda pada tahun 1864, saat membangun jalur antara Semarang-Solo-Yogyakarta. Kemudian disusul proyek jalur kereta api Surabaya-Pasuruan-Malang pada tahun 1875. Pengembangan infrastruktur transportasi kereta lanjut ke Aceh (tahun 1876), Sumatra Utara (tahun 1889), Sumatera Barat (tahun 1891), Sumatera Selatan (tahun 1914) sampai akhirnya mencapai Sulawesi (pada tahun 1922).
Jejak-jejak warisan budaya Eropa itu tetap eksis dalam kondisi aktif maupun nonaktif hingga hari ini. Misalnya di Bandung, kita temukan lintasan rel kereta dari Stasiun Kiaracondong (yang letaknya dekat dengan Stasiun Bandung Kota) menuju Soreang-Ciwidey di bagian selatan Bandung. Lintasan rel ini sudah tidak difungsikan secara optimal, sehingga lahan bekas jalurnya kini banyak didiami rumah-rumah warga lokal.
Contoh lain yakni rute kereta dari Banjar menuju Cijulang lewat Kalipucang, lalu ke Pangandaran sampai Cijulang. Salah satu landmark utama di jalur ini adalah Terowongan Wilhelmina, terowongan kereta air termuda di negeri ini dengan panjang total 1.116 meter. Meski demikian, operasional jalur kereta api ini sudah ditentramkan sejak tahun 1980 meskipun memiliki daya tarik alami yang indah dengan kombinasi gunung-gunung hijau dan garis pantai.
Namun kabarnya PT.KAI tengah melakukan pembaruan pada beberapa area jalur kereta api dan stasiun. Contohnya jalur rel dari Bandung-Garut beserta Stasiun Garut. Dengan adanya layanan kereta api komuter, masyarakat Garut yang bekerja di Jakarta sekarang bisa lebih mudah pulang menggunakan KA Cikuray dari Pasar Senen dengan harga cukup bersahabat yaitu Rp 45.000,- . Alternatif lainnya adalah KA Papandayan namun biayanya agak lebih mahal sekira Rp 200 ribuan.
Sayangnya, upaya revitaislasi belum sepenuhnya dieksekusi bagi jalur kereta api yang menghubungi Stasiun Garut-Stasiun Cikajang. Padahal Stasiun Cikajang ini mendapat gelar sebagai stasiun kereta api tertinggi di Indonesia bahkan seantero Asia Tenggara, dengan elevasi mencapai +1.246 mdpl. Pencapaian prestise ini dicatat tepat tanggal 1 Agustus 1930 ketika proses pembukaannya.
Laju jalur kereta api Garut-Cikajang sepanjang kurang lebih 23 kilometer dinobatkana sebagai salah satu jalur tersulit karena harus menyeberangi medan tanjakan dan turunan yang curam plus belokan sempit. Konstruksi jalur ini awalnya dibuat Belanda untuk membantu meningkatkan produktivitas ekonomi daerah Garut Selatan melalui usaha peternakan teh, karet, dan biji kopi.
#2. Tanpa Kereta Api, Anda Takakan Kenali Makanan Khas Setempat
Beruntunglah kalian bila pernah merasakan pengalaman menumpangi kereta api ketika gerbongnya sangat padat oleh orang-orang yang datang dan pergi membawa aneka hidangan tradisional daerah tersebut. Di masa lampau, tepatnya pada era 1980-an, ketika sebuah kereta singgah sejenak di stasiun, seringkali terdapat banyak pedagang makanan lokal memanjakan mata kita sambil menyuguhkan berbagai masakan mereka.
Saat kunjungan perdana ke Yogyakarta menggunakan moda transportasi kereta api, saya baru kali pertama mencicipi sajian istimewa bernama pecel. Pedagangnya adalah wanita paruh bayanya yang disebut sebagai mbok, bertubuh dibaluti gaun adat kebaya. Suguhan rasa pecelnya sungguh lezat. Disertai irisan lontong, rasanya telah cukup memberi sensasi kenyang bagi lambung Anda.
Namun semua itu hanyalah kenangan masa lalu ya. Sekarang ini, jenis-jenis kuliner asli dapat dinikmati secara lebih sedikit melalui tempat-tempat dagang tersedia dalam lingkaran area stasiun. Tetapi sayangnya, tren modernisme juga ikut berkembang dimana kereta api tak lagi berlama-lama bersandar meski hanya beberapa detik selagi melewati stasiun demi persilangan lintasan dengan kereta lain dari jurusan lawannya. Oleh karena itu, apabila ingin merasakan langsung cita rasa santapan lokal, maka wajib bertanya dahulu kepada tenaga operator kereta tentang durasi tinggal relatif singkat tersebut. Bila waktu stop-nyebar pendek, pastikan diri sendiri agar tetap waspada supaya tidak tertinggal dari rombongan utamanya. #3. Tanpa Kereta Api, Kamu Tidak Bakalan Menemukan Keindahan Panorama
Perjalanan menggunakan kereta api menawarkan panorama mempesona di setiap tikungan. Anda akan dimanjakan oleh beragam pemandangan seperti pegunungan yang menghiasi langit biru, sungai deras melewati lembah, padang gandum nan subur, tegalan tanaman hijau, kebun warga desa, hutan yang kian terkikis, serta ternak sapi, domba, dan kerbau yang bebas berkeliaran. Namun ada lebih banyak lagi lanskap cantik untuk dinikmati. Pastikan anda merencanakan perjalanan pada jam-jam pagi sampai sore agar puas menyaksikan semua ini. Bila mendapat jadwal kereta malam, kemungkinannya besar hanya akan membayangkan indahnya pemandangan itu sambil tertidur atau tenggelam dalam halaman sebuah novel.
#4. Tanpa kereta api, Anda Mungkin Tidak Bakal Ketemu Teman Baru
Pernakah kalian mendapatkan teman baru ketika naik kereta api? Tentu saja beberapa dari kalian menjawab iya. Siapa tahu bahkan ada yang berkencan dengan mereka sampai pada tahap hubungan asmara. Atau bisa jadi lebih lanjut lagi hingga mencapai ikatan perkawinan. Salah satu daya tarik utama dalam menggunakan kereta api yaitu pertemuan dengan banyak orang. Apabila kalian gemar bersosialisasi dengan individu-individu baru ini merupakan peluang sempurna untuk saling dikenali. Diskusi tentang berbagai topik tentunya akan memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan kita. Dan jika orang-orang tersebut sangat menyenangkan serta memiliki selera humor baik, maka petualangan anda melintasi jalur rel tak diragukan lagi akan membawa rasa gembira.
Temui-temuilah para pendamping perjalanan Anda tersebut karena mereka adalah bagian penting dari proses persaudaraan spiritual atau silatulrahim. Teman-teman baru ini bisa menjadi pintu masuk rezeki bagi Anda dan pengarah langkah-langkah menuju masa depan. Alam semesta sering kali merancang aneka kemuliaan seperti ini atas dasarnya Tuhan Yang Maha Esa. Sebelumnya tidak terpikirlah bahwa wanita sederhana yang duduk disebelah kursi keretaapi Anda suatu hari nanti malah menjadi sang Ibu dari buah hati Anda sendiri.
..