HomecultureRangkaian 6 Tempat Ziarah Agama Terbaik di Pulau Jawa
culture

Rangkaian 6 Tempat Ziarah Agama Terbaik di Pulau Jawa

GenZ Space , Jakarta – Berlibur bukan hanya tentang menikmati keseruan di taman bermain ataupun meremajakan pikiran dengan mengunjungi tempat...

Terakhir diperbarui: March 20, 2025 - 6:52 pm

Bagikan artikel



GenZ Space


,


Jakarta


– Berlibur bukan hanya tentang menikmati keseruan di taman bermain ataupun meremajakan pikiran dengan mengunjungi tempat wisata alami, tetapi terdapat juga opsi lainnya.

wisata religi

Apa yang dapat dijalankan untuk mencapai kedamaian dalam diri.

Pada dasarnya,
wisata religi
Sendiri dapat diinterpretasikan sebagai lokasi pariwisata terkait sejarah, figur, atau tempat peribadatan. Jenis wisata ini memberi banyak keuntungan untuk kesehatan mental dan rohani individu. Ini mencakup peningkatan keyakinan, penguasaan ilmu agama, serta pembaruan pengetahuan tentang adat istiadat dan histori sebuah daerah.

Menurut informasi dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, wisata religius bisa dinikmati oleh berbagai agama, bukan hanya bagi umat Muslim. Sebagaimana telah diketahui, dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia terdapat enam agama resmi yaitu: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hinduisme, Buddhisme, serta Tionghoa atau Konghucu. Tiap-tiap keyakinan ini mempunyai jenis destinasi ziarah masing-masing.

Meskipun mungkin bertentangan dengan kepercayaan pribadi, Anda masih bisa mengunjungi dan mempelajari budaya dari setiap tempat wisata agama. Artinya, jenis pariwisata ini pun dapat mendukung toleransi antara berbagai kelompok beragama di Indonesia.

Namun, ketika kita datang untuk melihat-lihat, kita tetap harus menghormati para jamaah yang sedang menjalankan ibadah serta mematuhi aturan yang berlaku. Perhatikan daftar ini:
wisata religi
berikut yang terdapat di Indonesia.

Daftar beberapa tempat ziarah agama di Pulau Jawa yang direkomendasikan.


1. Masjid Istiqlal, Jakarta

Pada tahun 1953, KH. Wahid Hasyim, sebagai Menteri Agama Republik Indonesia pertama, berkolaborasi dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, serta Ir. Sofwan dan dikuatkan oleh sekitar 200 tokoh Muslim dipimpin oleh KH. Taufiqorrahman, mengajukan usulan pendirian suatu yayasan. Yayasan Masjid Istiqlal akhirnya terbentuk pada tanggal 7 Desember 1954 di bawah kepemimpinan ketua H. Cokroaminoto guna merealisasikan visi membangun masjid nasional tersebut.

Menurut informasi dari situs web Masjid Istiqlal, pembangunan masjid ini mengalami hambatan akibar suasana politik yang tidak stabil. Pada tahun 1965, keadaan mencapai puncak selama terjadinya Peristiwa G30S/PKI. Usai atmosfer politik menjadi lebih tenang di tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan kemudian mendorong kembali upaya konstruksi masjid tersebut.

Setelah tujuh belas tahun perencanaan dan konstruksi, Masjid Istiqlal akhirnya rampung. Proyek ini dimuali pada 24 Agustus 1961, dan resmi dibuka untuk umum oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Peletakkan batu pertamanya dicatat melalui sebuah prasasti yang dipajang di dekat pintu masuk As-Salam. Dana untuk membiayai proyek mencapai angka fantastis hingga 7 miliar rupiah, mayoritas berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


2. Candi Prambanan, Yogyakarta

Candi Prambanan tidak hanya dikenal sebagai destinasi pariwisata populer yang diminati baik turis domestik maupun internasional, tetapi juga berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu dari seluruh dunia. Menurut I Nengah Duija, Direktur Jenderal Bidang Masyarakat Hindu, candi ini pun menunjukkan perkembangan kebudayaan Hindu pada zaman dahulu.

“Pada zaman ke-8 dan ke-9, kita telah mengembangkan peradaban yang dilengkapi dengan teknologi masa depan. Meskipun belum memiliki sarjana atau arsitektur profesional, namun teknologi untuk membangun candi sudah ada sejak ribuan tahun silam,” katanya seperti dikutip dari sumber tersebut.

GenZ Space

pada 9 Desember 2023.

Untuk pengikut agama Hindu, kata Nengah, Candi Prambanan mencerminkan konsep teologi Hindu dalam budaya Jawa. Kumpulan candi ini didirikan dengan Candi Siwa sebagai pusatnya, disusul oleh Candi Wisnu di sebelah kiri, serta Candi Brahma di sisi kanan. Menurut Nengah, desain tersebut menggambarkan bahwa peradaban Hindu Jawa menganut paham Trimurti. Konsep ini terus bertahan sampai hari ini.


3. Maha Vihara Majapahit terletak di Mojokerto

Wisata religius bagi umat Buddha di Jawa Timur adalah Maha Vihara Mojopahit. Lokasi ini terletak di Mojokerto, Jawa Timur. Area total kompleksnya mencapai kira-kira 20.000 meter persegi.

Maha Vihara Mojopahit mengadopsi gaya arsitektur Jawa kuno. Di samping itu, para pengunjung juga bisa menyaksikan Patung Buddha Reclining yang megah di tempat ini.


4. Kuil Sam Poo Kong, Semarang

Berikutnya dalam daftar destinasi wisatanya adalah Klenteng Sam Poo Kong yang terletak di Semarang, Jawa Tengah. Tempat ini menyajikan cerita tentang perjalanan Laksamana Cheng Ho yang dikabarkan hingga ke Semarang. Para pengunjung pun dapat merasakan momen mengabadikan gambar dengan latar belakang bernuansa Negeri Tirai Bambu.


5. GPIB Immanuel, Semarang

GPIB Immanuel atau Gereja Blenduk adalah salah satu struktur tua yang gagah terletak di tengah-tengah gedung-gedung arsitektur kolonial lainnya. Ia bahkan kerap disebut sebagai “صندVMLINUX

tetenger

” atau “

landmark

Kota Tua. Gereja Blenduk menarik perhatian dengan nilai historisnya serta desain bangunan yang istimewa dan elegan.

Menurut informasi dari situs web GPIB Immanuel Semarang, Gereja Blenduk didirikan sekitar dua setengah abad yang lalu dan mengadaptasi gaya arsitektur Pseudo-Baroque, sebuah ciri khas dari era abad 17 hingga 19 di Eropa. Struktur gereja ini menonjol karena menggunakan pola denah oktagonal (berbentuk delapan sisi sama), dengan area utama berada tepat di tengah, membuatnya tampak seperti bangunan sentral dengan bentuk atap mirip kubah atau dikenal sebagai blenduk.


6. Makam Sunan Bungkul

Ki Ageng Mahmuddin yang terkenal sebagai Mbah Bungkul dipercaya menjadi salah satu pemimpin Islam di Surabaya pada masa abad ke-14 Masehi.

Menurut kutipan dari website Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Propinsi Jawa Timur, Drs. Adrian Perkassa selaku dosen di departemen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair), menjelaskan bahwa tokoh bernama Mbah Bungkul mempunyai kontribusi penting dalam proses penyebaran Agama Islam saat puncak kemasyhuran Kerajaan Majapahit.

Di samping itu, terdapat pula berbagai macam tempat wisata lainnya.
wisata religi
tempat yang bisa Anda datangi di Pulau Jawa.


Melynda Dwi Puspita serta Mutiara Roudhatul Jannah

bersumbang dalam penyusunan artikel ini.

Bagikan artikel

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada postingan ini.

Tap outside to close