GenZ Space
– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkejut ketika melakukan inspeksi di sekitar Sungai Cikapundung pada hari Selasa, 18 Maret 2025.
Ternyata dia menjumpai seorang penduduk yang hidup bersama pasangannya dalam sebuah rumah kecil tepat di samping Sungai di Bandung, Jawa Barat, itu.
Irin Sahirin adalah seorang penduduk yang menetap di sebuah rumah kecil di tepi Sungai Cikapundung.
Tokoh Anak Penggera Becak yang Merupakan Pendiri Kaus Marimas pada tahun 1995 Ori, Harjanto dari PT Marimas Akan Membeli dengan Harga Rp30 Juta
Irin Sahirin sepanjang ini menetap di rumah dekat dengan Sungai.
Warga di Babakan Ciamis, Sumur Bandung, menentang untuk berpindah dari tempat tinggal mereka itu.
Dedi Mulyadi mengatakan bahwa rumah milik Irin Sahirin diprediksikan berukuran sekitar 1×2 meter dan memiliki pintu kamarmenjulur cukup rendah seperti sebuah lubang.
“Maka jika ketinggian Air Sungai Cikapundung meningkat, air itu masuk ke dalam rumah (saya)? Bapak hanya duduk di sudut rumah?” tanya Dedi Mulyadi kepada warganya tersebut.
Dedi Mulyadi juga bertanya, apa yang dijalani Irin saat dia tertidur lelap dan air mendadak mengalir masuk.
“Ya, saya keluar,” jawab Irin, seperti pada tayangan video yang diunggah di Instagram Dedi Mulyadi.
Selanjutnya, Dedi Mulyadi juga mengusulkan agar Irin berpindah tempat.
Tetapi Irin merasa kebingungan tentang arah tujuannya untuk berpindah.
“Ke mana kamu ingin pindah?” dia bertanya, mengutip.
Tribun Jabar
.
Dedi menjelaskan bahwa dia akan mencari penyewaan tempat tinggal untuk Irin.
Setidaknya, dia dapat menyewa tempat tersebut saat musim penghujan tiba.
Namun, Irin masih menolak proposisi yang diajukan oleh Gubernur Jabar itu.
Dia menyatakan telah merasa nyaman tinggal di rumah kecilnya itu.
“I sudah merasa nyaman di tempat ini. Ini adalah rumahku,” ujar Irin dengan tegas.
Irin juga mengharapkan pembangunan benteng untuk mencegah air merembes ke dalam rumah ketika Sungai Cikapundung naik deras.
“Dibenteng saja,” pintanya.
Irin berpendapat bahwa sebaiknya di benteng itu terdapat gerbang untuk memudahkan akses keluar dan masuk.
“Bukan tertutup sepenuhnya (total), jika memungkinkan ada pintunya,” jelas Dedi.
Wajar saja Kades Wunut Mampu Memberikan THR Sebesar Rp457 Juta kepada Warganya, Termasuk Bayi, Asalannya Pun Sudah Tercermin
Dia lalu menanyakan kembali, apa yang terjadi jika air sungai naik melebihi batas?
Perlahan-lahan, Irin merespons sambil berharap agar tak melebihi batas.
“Dont use maybe. Kehidupan harus memiliki perencanaan yang baik. Bagaimana keinginan bapak?” balas Dedi.
Walaupun demikian, Irin masih kukuh untuk tetap menetap di rumah saat ini.
Dia masih sekadar menuntut agar dibangunkan sebuah benteng dan bersikeras untuk tetap tinggal di situ.
“Sudah menetap di tempat ini, mereka bertahan. Yang paling penting adalah meningkatkan pertahanan,” katanya dengan harapan.
Mobil Berlumur Cat dari Mobil Kepolisian, Wahab Justru Menghadapi Ancaman untuk Menghapus Videonya
Dedi Mulyadi menyebut bahwa sangat sulit untuk mentransfer penduduk tersebut.
Mereka pun telah merasa senang dengan kehidupan di rumah yang sederhana itu.
“Keberhasilan tak dapat diukur hanya lewat kekayaan moneter. Pada akhirnya ia berharap untuk memperkuat pertahanannya,” jelas Dedi melalui panggilan telepon, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Dedi menyebutkan bahwa kediaman yang kecil itu dihuni oleh seorang ayah dan putranya.
Istri Irin dilaporkan telah melarikan diri.
“Konon istrinya melarikan diri,” ujar Dedi.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, banyak penduduk yang menjadi korban banjir di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, akan dipindahkan ke tempat tinggal baru.
Mereka akan digeser dari lokasi aslinya di tepi Sungai Cimeta ke area baru yang akan disediakan oleh pemerintah desa dengan memanfaatkan tanah kas desa (TKD).
Pada saat bersamaan, pembangunan rumah tersebut direncanakan akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan prosesnya diharapkan dimulai bulan depan.
“Setelah Idul Fitri nanti, kami akan membangun sebuah rumah baru. Lahan untuk itu berasal dari tanah milik desa yang telah disediakan oleh Kepala Desa,” jelas Dedi Mulyandi ketika berbincang dengan masyarakat di tempat tersebut, Rabu (19/3/2025).
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, dua desa di sekitar aliran Sungai Cimeta terdampak banjir.
Sehingga, 25 rumah terdampak kerusakan yang berkisar antara ringan sampai parah.
Akibat kejadian tersebut, sekitar 139 orang penduduk desa Nyalindung harus melarikan diri.
Alternatif pemindahan kawasan perumahan ini dianggap menjadi jawaban untuk ancaman bencana meteorologis yang berulang tiap kali musim penghujan tiba.
Kondisi rumah-rumah di area tersebut cukup mengkhawatirkan karena berpotensi roboh akibat dasar struktur bangunan perlahan-lahan tererosi oleh aliran sungai dan getaran dari kendaraan berat yang melewati Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.
“Bila masih tinggal di sana, akan sulit karena bagian bawahnya tergerus air sungai secara kontinu dan bagian atas menerima tekanan dari truk-truk besar. Material pembangunan rumah tersebut menggunakan batu bata yang rapuh,” jelas Dedi.
Toko Roti Clairmont Mengalami Penurunan Pendapatan Sebesar 4 M karena Denda Codeblue, Tidak Bisa Menyewa Karyawan: Banjirnya celaan
Terpisah, satu dari para korban banjir, Dian Kusdiani (38), mengungkapkan kegembiraannya setelah mendengar penyelesaian yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jabar.
Menurutnya, pemindahan lokasi yang akan dipikul oleh pemerintah, termasuk lahan dan struktur gedung, merupakan solusi untuk bencana yang terjadi tiap kali musim hujan tiba.
“Saya bersedia untuk pindah agar keamanan saya terlindungi karena banjir saat ini telah mencapai ketinggian atap,” ujar Dian.
Penduduk merasa khawatir apabila hujan lebat kembali terjadi di daerah mereka.
Karena itu, Sungai Cimeta sering kali mengalami banjir dan airnya bisa memasuki rumah warga hanya dalam waktu beberapa menit.
Oleh karena itu, kita sangat gembira dengan rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berencana memindahkan tempat tinggal penduduk, apalagi intensitas banjir setiap tahun semakin naik dan hal ini membuat kita cemas bisa membahayakan keamanan,” ucapnya.
Lainnya informasi menarik dan komprehensif ada disini.
Googlenews GenZ Space