JAKARTA, GenZ Space
– Suzuki Carry adalah kendaraan yang selalu relevan dengan era di Indonesia.
Varian minibuss dari Carry menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat saat itu, dikarenakan menawarkan ruang penyimpanan yang cukup besar.
Satu di antara produsen badan kendaraan lokal, Karoseri Adiputro pernah membantu dalam pembuatan body untuk Suzuki Carry.
Perusahaan karoseri yang berlokasi di Malang, Jawa Timur itu menghasilkan badan kendaraan untuk model Carry ST 100 dan menjualnya kembali dengan label Suzuki Carreta.
Meskipun produksinya telah berhenti, tetapi masih terdapat beberapa orang yang menjaga Carry Carreta dengan baik sehingga penampilannya tetap mengesankan. Hal ini dapat dilihat pada postingan di akun Instagram @mulyawandre dan @adiputro_official.
Dalam acara tersebut, Carry Carreta Adiputro 2023 nampak masih utuh dengan kondisi yang prima serta komponen aslinya.Warna kendaraan ini pun tetap cerah tanpa adanya perawatan tambahan seperti detailing, sementara untuk bagian interiornya juga masih kelihatan sangat rapi.
Lansiran Carry Carreta Adiputro yang dirilis pada tahun 2003 dikatakan baru menempuh jarak sekitar 1.300 km dan masih dalam kondisi bekas penggunaan pertama kali.
Menurut informan dari Suzuki yang enggan disebutkan identitasnya, model Carry ST 100 telah diproduksi mulai akhir dekade ’80-an.
“Sebenarnya mobil ini telah hadir sejak akhir 1980an, dan secara berkala mengalami perubahan kecil hampir tiap dua tahun sekali. Perubahan biasanya terjadi pada desain headlamp-nya; mulai dari bentuk bulat menjadi trapezoid, lalu bertransformasi menuju bentuk persegi,” jelas orang tersebut.
Di era 1990an, pemerintah mengeluarkan kebijakannya untuk memberikan peluang kerja kepada karoseri lokal. Tidak hanya Adiputro yang memproduksi minibus, tetapi juga terdapat Alexander serta New Armada.
“Ketiganya adalah merk terkenal pada masa lalu yang sangat populer dan menjadi favorit banyak orang ketika membeli kendaraan berkaroseri,” jelasnya.
Pada waktu tersebut, minibus Carry sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia karena faktor biaya yang terjangkau dan kapasitas muatan penumpangnya yang besar.
Akan tetapi, pada awal tahun 2000-an, Suzuki memilih untuk berhenti memproduksi minibuss Carry karena adanya standar Euro 2.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa harga Carry minivan bervariasi bergantung pada setiap jenis karoserinya. Di samping itu, karoseri dalam negeri ini punya desain unggulan tersendiri untuk tiap-tiap modelnya.