GenZ Space
,
Yogyakarta
– Penganut Hindu di Indonesia memperingati hari suci tersebut.
Nyepi
Tahun Saka 1947 jatuh pada tanggal 29 Maret 2025. Situs Candi Prambanan, dianggap sebagai Kawasan Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dan memiliki ciri-ciri keagamaan Hindu, juga dipilih menjadi tempat pelaksanaan peringatan hari suci Nyepi.
“Berbagai acara yang berlangsung di tempat ini mencakup Saka Yoga Festival, Matur Piuning, serta Tawur Agung Kesanga,” ujar Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Febrina Intan pada hari Senin, tanggal 17 Maret 2025.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko serta InJourney Destinations bakal menutup sementara tujuan wisata Taman Wisata Candi Prambanan untuk para tamu sebagai wujud penghargaan kepada komunitas Hindu dalam rangka memperingati Hari Suci Nyepi.
Peringatan Besar Kesanga Saka 1947 di Taman Wisata
Candi Prambanan
Ini adalah hasil kerjasama di antara Tim Kerja Pengelolaan Candi Prambanan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Hindu dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Balai Perlindungan Budaya Wilayah X, Bimas Hindu Kantor Wilayahi Kemenag DIY dan Jateng, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), serta PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
Ketua Panitia Nyepi DIY Tahun Saka 1947 Nyoman Gunarsa menyampaikan bahwa upacara Tawur Agung Kesanga bakal dilangsungkan di Taman Wisata Candi Prambanan, pada hari Jumat, 28 Maret 2025. Acara yang diselenggarakan bersama-sama oleh Panitia Nyepi 2025 serta Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI DIY ini menarik perhatian sekitar ribuan pemeluk agama Hindu dari beberapa wilayah seperti DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta, Bali dan tempat-tempat lainnya.
Tawuran Besar Kesangan menggambarkan keseimbangan di antara manusia, lingkungan sekitar, serta para dewa. Acara ini dimuali dengan suatu persembahan adat.
mendhak tirta
dan
pradaksina
Di halaman Candi Prambanan, kemudian rombongan jemaah melanjutkan dengan menyaksikan deretan ritual yang dihiasi pertunjukan seni tradisional.
Tawuran Besar Kesanga Sejak 1947 kali ini bakal dipenuhi dengan perayaan pawai ogoh-ogoh yang gemerlap dari beberapa kelompok umat Hindu di DIY serta Jawa Tengah. Pawai ogoh-ogoh tersebut disulap menjadi lebih meriahan lewat penampilan 12 buah patung ogoh-ogoh bermacam bentuk yang akan melewati jalur dari tempat pertemuan besar yaitu di sebelah selatan Candi Prambanan hingga ke lapangan Brahma yang terletak di bagian utara Candi Prambanan.
Kerumunan dalam parade ogoh-ogoh akan disertai dengan pertunjukan musik baleganjur serta hiasan penjor di sekitar tempat wisata candi Prambanan.
Wisatawan
Dapat berinteraksi secara langsung atau mengangkat ogoh-ogoh bersama masyarakat pada parade itu.
Kepala Eksekutif PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan, menjelaskan bahwa acara ini dipenuhi dengan berbagai pertunjukan seni budaya yang dapat diapresiasi oleh seluruh masyarakat, bukan hanya untuk umat Hindu saja, tetapi juga bagi para tamu yang tertarik melihat ritual spiritual bernilai universal tersebut.
“Candi Prambanan menyapa seluruh kalangan agar ikut serta menonton, terlibat dalam, dan memberi makna pada serangkaian Peringatan Hari Suci Nyepi. Dengan kesempatan ini, semoga Candi Prambanan dapat menjadi sumber dari nilai-nilai universal yang kaya akan nuansa keagamaan, seni, budaya, dan tradisi yang juga mampu mengembangkan warisan nasional,” ungkap Febrina Intan.
Masyarakat dapat menonton serangkaian ritual Tawur Agung Kesanga dan Parade Ogoh-Ogoh di Taman Wisata Candi Prambanan pada 28 Maret 2025. Acara Tawur Agung dimulai dari jam 06:00 hingga 12:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Di sisi lain, acara Pawai Ogoh-Ogoh akan dilangsungkan antara jam 13:00 sampai 15:00 WIB.
“Perayaan Tawur Agung adalah suatu acara yang dapat diikuti banyak orang untuk ikut merasakan pengalaman autentik dan luar biasa. Pada kesempatan ini, para pengunjung memiliki peluang menyaksikan keragaman seni budaya yang memberdayakan Warisan Budaya Dunia tersebut. Acara ini sangat menarik bagi mereka yang tertarik menjelajahi warisan budaya Indonesia,” katanya.
Atmosfer Pantai Ngobaran di Gunungkidul, Lokasi Upacara Melasti bagi Umat Hindu Yogyakarta