Homeeating habitsInilah 7 Alasan Berat Badan Meningkat Selama Puasa, Meski Sedang Diet
eating habits

Inilah 7 Alasan Berat Badan Meningkat Selama Puasa, Meski Sedang Diet

Untuk sebagian besar orang, puasa dianggap bisa membantu menurunkan berat badan. Jadwal makan selama periode ini juga sering dikaitkan dengan...

Bagikan artikel

Untuk sebagian besar orang, puasa dianggap bisa membantu menurunkan berat badan. Jadwal makan selama periode ini juga sering dikaitkan dengan kesejahteraan tubuh secara menyeluruh, Bunda.

Meskipun demikian, tidak setiap individu dapat menurunkan berat badan melalui puasa. Justru, ada kemungkinan peningkatan berat badan selama periode ini.

Studi yang diterbitkan di

Nutrition Journal

Tahun 2011 menyatakan bahwa ada peningkatan berat badan setelah individu menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Penyebab utamanya adalah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat saat bulan suci tersebut, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik atau latihanolah raga.

Sebab Berat Badan Naik Saat Puasa

Berdasarkan informasi dari sejumlah referensi, berikut adalah tujuh penyebab kenaikan berat badan selama bulan puasa:

1. Makan terlalu banyak

Puasa biasa dapat memudahkan Ibu dalam menge kontrol nutrisi yang dikonsumsi tanpa perlu menghitung kalori. Namun, jika porsi makan saat sahur atau berbuka terlalu besar, hal ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan, Bu.

Studi yang diterbitkan di

Annual Review of Nutrition

Menjabarkan bahwa tidak memakan terlalu banyak selama waktu berbuka puasa (misalnya) dapat menyebabkan penurunan berat badan yang ringan sampai sedang. Akan tetapi, beberapa individu merasakan sensasi berbuka puasa sebagai kesempatan untuk menikmati hidangan kalorinya tinggi dengan porsi lebih besar.

7 Kesalahan Dalam Berdiet Saat Ramadhan Yang Justru Membuat Bobot Bertambah

2. Pemakaian makanan yang tidak baik untuk kesehatan

Pemakaian makanan tak sehat pun bisa menyebabkan penambahan bobot saat berpuasa. Jenis hidangan yang dianggap kurang baik itu meliputi makanan dengan kadar garam, lemak, serta gula yang tinggi.

“Menjaga waktu makan itu penting, namun pilihan makanan pun tak kalah signifikan. Saat mengonsumsi makanan dalam rentang waktu tersebut, usahakan memperoleh cukup serat, protein, dan lemak sehat dari berbagai sumber contohnya sayuran, buah-buahan, daging serta ikan bermutu tinggi, kacang-kacangan beserta biji-bijian, ditambah dengan menggunakan minyak layaknya minyak zaitun,” ungkap dokter spesialis endokrinologi reproduksi bernama Sheeva Talebian, M.D., dilansir dari situs web-nya.

Mind Body Green.

3. Jarang bergerak

Selama berpuasa, Bunda tetap perlu melakukan aktivitas fisik atau olahraga ya. Jarang bergerak dapat memperberat metabolisme dan kerja tubuh, sehingga membuat tubuh bisa lemas seharian.

Sebaliknya, berolahraga selama puasa akan membantu melancarkan saluran pencernaan serta membakar ekstra kalori dari makanan setelah makan. Aktif bergerak juga bisa menjaga imunitas tubuh.

Bunda dapat melakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga. Hindari olahraga berat yang dapat menyebabkan dehidrasi selama puasa ya.

4. Terkena gangguan hormonal akibat paparan zat-zat tertentu

Salah satu penyebab kenaikan berat badan dalam sistem hormonal adalah adanya zat kimia dari sekitar kita. Kontak dengan senyawa berbahaya seperti yang ada pada produk plastik bisa menimbulkan gangguan pada hormon-hormon yang mempengaruhi bobot tubuh.

Tinjauan penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut:

Journal Internasional Ilmu Molekuler

mengetahui bahwa senyawa BPA pada kemasan makanan plastik lentur seringkali mengganggu hormonal dan memicu penumpukan lemak di tubuh.

Bundapun harus hindari bahan kimia seperti flavanoid dan paraben selain BPA. Kedua senyawa ini bisa merusak sistem hormonal tubuh. Mereka seringkali terdapat pada produk perawatan kulit, shampo, ataupun pewangi badan.

5. Mengalami stres

Walau telah memakan makanan yang bernutrisi, bobot tubuh masih dapat meningkat apabila Bunda sedang stres selama puasa. Dikutip dari

Healthline

, stres yang kronis merupakan kondisi umum yang dapat memengaruhi berat badan.

“Kadar kortisol, yaitu hormon stres dengan konsentrasi tinggi, telah dibuktikan dapat menambah nafsu makan serta hasrat mengkonsumsi hidangan yang enak dan berkandungan kalori tinggi, hal ini berpotensi memicu pertambahan bobot tubuh,” jelas ahli gizi Jillian Kubala, MS, RD.

Agar terhindar dari stres saat menjalani puasa, Ibu bisa mencoba melakukan kegiatan yang menyenangkan, misalkan olahraga. Apabila rasa stres sudah mulai menganggu rutinitas harian, jangan sungkan untuk meminta saran pada ahli profesional.

6. Kurang tidur

Tidur memiliki peranan vital dalam menjaga kondisi fisik dan mental kita secara menyeluruh. Jika kualitas tidurnya tidak baik, hal itu bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan, Bunda.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnaal tersebut

Nutrients

tahun 2022 menemukan bahwa kurang tidur dikaitkan dengan makan lebih sering dan mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat serta lemak tidak sehat.

Sementara itu dalam ulasan di

International Journal of Obesity

tahun 2022, dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi penurunan berat badan, yakni durasi tidur yang pendek, kualitas tidur yang buruk, serta tidur dalam waktu yang terlalu lama. Secara khusus, studi ini menemukan bahwa tidur dalam waktu lama dapat mengurangi kemungkinan seseorang untuk berolahraga.

“Penting untuk tidur setidaknya tujuh jam per malam. Kurang dari itu dianggap sebagai waktu tidur yang pendek, yang dikaitkan dengan kenaikan berat badan dan obesitas,” ujar Kubala.

7. Mengidap kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi kesehatan spesifik yang dihadapi oleh seseorang bisa mempengaruhi pertambahan bobot saat berpuasa. Ibu disarankan untuk menemui tenaga medis apabila melihat adanya kenaikan berat badan yang mencurigakan selama menjalani ibadah puasa.

Berikut adalah sejumlah kondisi kesehatan spesifik yang terhubung dengan pertambahan bobot tubuh:

  • Hipotiroidisme
  • Depresi
  • Penyakit kardiovaskular
  • Diabetes
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Dalam beberapa situasi, konsumsi obat-obatan pun bisa menyebabkan peningkatan berat badan. Sebagai contoh, menggunakan obat untuk mengobati depresi atau gangguan kejiwaan tersebut.

Berikut adalah 7 alasannya mengapa berat badan malah meningkat selama bulan puasa. Semoga penjelasan ini berguna untuk Anda, Bunda.

Pilihan Redaksi

  • Rencana Diet Intermiten Fast yang Tidak Menyiksa, Sesuai untuk Pemula

  • 10 Pilihan Menu Sahur Saat Diet untuk Tetap Kenyang, Dapat Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga 10 Kg

  • 7 Pilihan Masakan Berbuka dan Sahur Untuk Diet yang Lezat dan Bergizi, Dapat Mendukung Penurunan Bobot Hingga 10 Kg

Bagi Bunda yang mau

sharing

soal

parenting

dan bisa dapat banyak

giveaway

, yuk

join

komunitas GenZ SpaceSquad. Daftar klik
di SINI.
Gratis!

Bagikan artikel

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada postingan ini.

Tap outside to close