HomecatsInilah 7 Hal yang Dibenci Kucing, Bisa Bikin Mereka Stres
cats

Inilah 7 Hal yang Dibenci Kucing, Bisa Bikin Mereka Stres

GenZ Space – Seekor kucing umumnya dipandang sebagai binatang yang independen dan kurang bergantung pada pengawasan. Akan tetapi, sejumlah besar...

Terakhir diperbarui: March 20, 2025 - 6:52 pm

Bagikan artikel


GenZ Space

– Seekor kucing umumnya dipandang sebagai binatang yang independen dan kurang bergantung pada pengawasan.

Akan tetapi, sejumlah besar pemilik kurang memahami bahwa berbagai kebiasaan tertentu malahan dapat membuat kucing merasa tak nyaman.

Dilansir dari

The Spruce Pets

, Minggu (23/2/2025), di bawah ini terdapat 7 poin tentang hal-hal yang tidak disukai kucing dan dapat menyebabkan stres pada mereka.

Kesepian terlalu lama

Walaupun kucing kelihatan seringkali mandiri, itu tidak bermakna kucing tak memerlukan kasih sayang. Apabila tinggalkan mereka seorang diri dalam jangka masa yang panjang, kucing mungkin akan merasakan kesendirian, tekanan, dan boleh juga hingga kepada keadaan depresi.

Untuk memastikan seekor kucing tetap senang, alokasikan sebagian waktu Anda setiap harinya untuk berinteraksi dan bermain dengan hewan tersebut minimal 15 menit pada interval beberapa jam sekali.

Apabila sedang padat, pikirkanlah untuk menambah keluarga kucing baru sehingga hewan kesayangan Anda memiliki teman bermain.

Pukulan yang terlalu keras atau tidak sesuai

Tidak setiap kucing senang diajak menggosok-gosokkan badan ke seluruh tubuh mereka. Ada yang cuma betah kalau digores-goes di area kepala serta leher saja, sedangkan sentuhan pada daerah punggung ataupun ekornya justru dapat menjadikan kucing tersebut menjadi tidak nyaman.

Ketika menyikat bulu kucing, perhatian pula terhadap gerak-gerik badannya. Apabila kucing mulai mengekorkan ekornya atau menjauh, ini bisa menjadi indikasi kalau hewan tersebut telah merasa tak nyaman.

Makanan yang basi

Kucing tak cuma suka ribut tentang makanannya, namun mereka pun dapat terkena penyakit bila mengonsumsi panganan yang telah rusak atau kadaluarsa.

Makanan untuk kucing yang dibiarkan terbuka selama waktu yang cukup lama bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri seperti Salmonella dan Staphylococcus, hal ini tentu saja membahayakan kondisi kesehatannya.

Agar terhindari dari situasi tersebut, pastikan untuk mengecek tanggal kadaluwarsa makanan kucing sebelum disajikan.

Apabila selalu tersisa makanan, cobalah atur porsiannya berdasarkan umur, jenis, serta tingkat kegiatan si kucing untuk menghindari pemborosan.

Obat berperasaan kurang menyenangkan

Kucing sangat peka terhadap rasa, bahkan terhadap obat dengan rasa pahit. Sebagian besar kucing akan segera muntahkan atau menolak mengonsumsi obat yang mereka benci.

Untuk memudahkan hal tersebut, gabungkan obat dengan makanan atau gunakan cemilan tertentu agar pil menjadi tidak terlihat.

Di samping itu, biasakanlah kucing tersebut supaya terbiasa dengan sentuhan pada bagian wajah dan mulutnya sehingga proses memberikan obat menjadi lebih mudah.

Kotak pasir yang kotor

Sama seperti manusia yang enggan menggunakan toilet kotor, kucing pun tak menyukai kotak pasir yang kurang bersih.

Apabila kotak pasirnya sudah terlalu kotor, kucing mungkin akan mencari lokasi alternatif untuk buang air, misalnya karpet atau pojok ruangan.

Sebaiknya, tempat pasir untuk kucing dibersihkan setiap hari atau paling tidak dua kali seminggu tergantung pada berapa banyak kucing yang ada di rumah. Tambahan lagi, pasir tersebut pun mesti diganti dengan frekuensi sekitar dua minggu satu kali supaya selalu bersih dan hygienis.

Persaingan dengan kucing lain

Kucing dapat mengalami rasa iri ketika mereka harus berbagi makanan, tempat tidur, atau perhatian dari pemiliknya bersama kucing yang lain. Hal ini bisa menimbulkan persaingan sehingga menyebabkan tindakan agresif atau justru membuat kucing tersebut menjadi lebih pelit dan defensif.

Agar terhindar dari perselisihan, beri tiap kucing wadah makannya, tempat buang airnya, serta area privat sendiri supaya mereka tak perlu bertengkar memperebutkan sumber daya tersebut.

Suara yang terlalu keras

Kucing mempunyai indra pendengarannya yang halus sekali. Bunyi-bunyian kuat semacam guntur, kembang api, ataupun lagu dengan volume berlebih dapat menyebabkan kucing merasakan ketakutan serta stres.

Apabila sering kali menghadapi tekanan, seekor kucing dapat menunjukkan variasi dalam tingkah laku, hilang selera makan, dan hingga berover-grooming (melakukan penatan bulu dengan cara menjilatinya secara berlebihan).

Agar menghindari kucing dari kebisingan, berikanlah ruangan yang sunyi untuknya, terlebih pada waktu kedatangan tamu, ketika kondisi cuaca tidak baik, atau apabila tingkat volume televisi serta musik terlampau keras.

Bagikan artikel

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada postingan ini.

Tap outside to close