GenZ Space
– Cerita tentang pasangan pengaruhi berdarah Korea, Sarah Kim sedang menjadi perbincangan hangat.
Dalam sebuah
podcast,
Sarah mengungkapkan bahwa dia harus menangani dua macam pekerjaan agar bisa memenuhi semua keperluan keluarganya. Di sisi lain, suaminya, Andrew Min, belum mendapatkan pendapatan karena ia tak lagi bekerja.
Keadaan ini menimbulkan beragam pendapat baik setuju maupun tidak setuju dari berbagai kelompok. Namun, apa alasan sebenarnya membuat beberapa suami ragu untuk bekerja? Untuk informasi lebih lanjut, silakan simak pembahasan di bawah ini.
Mengapa Suami Menolak Untuk Berkerja?
1. Karakter serta kurangnya dorongan
Menurut Psikolog Meity Arianty, karakteristik pribadi seseorang dapat menjadi penyebab utama mengapa seorang suami ragu untuk bekerja.
Ini sering kali disebabkan oleh kurangnya dorongan untuk berupaya keras. Selain itu, rasa puas yang berlebihan dengan keadaan sekarang mengakibatkan sang suami enggan meninggalkan zona kenyamatannya.
“Umumnya hal itu disebabkan oleh sifat pribadi, kurangnya dorongan, kebiasaan hidup dengan kemewahan, dan permasalahan kesehatan mental yang belum tertuntaskan,” penjelasan Meity untuk GenZ Space pada hari Sabtu, 22 Maret 2025.
2. Terbiasa dimanja
Meity menyatakan pula bahwa cara mendidik sejak dini turut memengaruhi perilaku individu saat sudah menjadi dewasa.
Walaupun hampir seluruh orang tua pasti telah menyediakan pendidikan semaksimal mungkin berdasarkan kapabilitas individunya.
Akan tetapi, jika sudah dibesarkan dengan terlalu banyak memanjakan sejak kecil, seseorang dapat berkembang menjadi individu yang kurang memiliki rasa bertanggung jawab.
Sehingga ketika berkeluarga, ia tidak memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang suami.
“Bisa juga karena terlalu dimanja, sehingga kurang memiliki tanggung jawab. Bisa dicek pola asuhnya seperti apa, lalu dia dibesarkan dengan model seperti apa sampai membentuk dia seperti sekarang,” ungkapnya.
3. Pernah
burnout
atau tidak puas dengan pekerjaan sebelumnya
Pengalaman kerja di masa lalu dapat menjadi alasan mengapa beberapa orang ragu untuk berkarier.
Bisa jadi sang suami ragu untuk berkarier, mungkin disebabkan oleh pengalamannya yang kurang menyenangkan di tempat kerja sebelumnya atau malah akibatkanya
burnout.
Akhirnya dia memilih untuk istirahat dan mengambil cuti dari pekerjaan selama beberapa saat. Namun, bila seseorang terus-menerus melakukannya tanpa batas, mereka mungkin menjadi terlalu nyaman dengan keadaan tidak bekerja tersebut.
Mungkin alasannya adalah ketidakpuasan terhadap pekerjaan sebelumnya,
burnout,
Terlalu letih karena tugas di tempat kerja, atau sibuk bermain game,” ujar Meity.
4. Sudah terbiasa bagi pasangan
Meity mengatakan bahwa kecenderungan suami untuk tidak bekerja mungkin disebabkan oleh sikap istri yang terlalu menyetujui hal tersebut.
Pada awalnya, isteri mungkin tak keberatan jika suaminya nggak punya pekerjaan. Tapi lama-kelamaan dengan meningkatnya biaya hidup, keduanya perlu bergotong-royong untuk mencukupi semua keperluan itu.
“Maka menjadi malas untuk melakukan apa-apa pun dan dibiarkan oleh pasangan. Mungkin dikarenakan kemalasan atau ketidakinginan menghadapi masalah, pasangannya tidak memberikan tekanan yang cukup hingga akhirnya semakin lepas kendali,” jelasnya.
5. Tidak terdapat tekanan untuk beraktivitas
Lebih lanjut, Meity menekankan bahwa kurangnya motivasi atau alasan yang cukup untuk berkarier merupakan salah satu pemicu mengapa seorang suami ragu-ragu dalam mencari pekerjaan.
Jika kebutuhan hidup tetap terpenuhi meski tidak bekerja, maka rasa tanggung jawab itu bisa makin pudar.
“Dia merasa pasangannya tidak protes jadi masa bodoh, tidak ada hal yang membuat ia harus bekerja misalnya karena kebutuhan tetap terpenuhi,” pungkas Meity.